CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

04 November 2008

senopati pamungkas buku tebal yang menegangkan


Senopati Pamungkas

Di dalam buku novel karya arsendo atmowiloto yang berjudul Senopati pamungkas 2, yang merupakan kelanjutan dari Senopati pamungkas 1, yang merupakan sebuah refleksi sejarah keadaan kerajaan Indonesia pada jaman kerajaan singasari dan kerajaan majapahit, sebuah saksi mengenai kerajaan besar di Indonesia pada abad ke 16 ini yang ternyata memilki beberapa kesamaan budaya dan kesamaan sejarah serta memilki kaitan yang sangat erat satu sama lain, di dalamnya juga diterangkan mengenai bagaimana kerajaan tlaha yang mencoba untuk mengambikl alih dan menaklukan kerajaan yang ada di tanah jawa ini, di dalamnya mengandung cerita mengenai para raja senopati dan para calon putra mahkota ketika mendapatkan masalah perseteruan, pemberontakan penghianatan dan semacamnya.

Mengandung cerita rinci mengenai semua tokoh yang sangat terkenal di kesua kerajaan yang pada akhirnya nanti akan menjadi kerajaan terbesar yang akan mempersatukan nusantara, mengandung budaya budaya yang terdapat pada masa kerajaan itu dan juga mengenai ilmu kanuragan atau ilmu bella diri yang terkenal pada saat itu, mengenai kidung atau nyanyian yang ternyata mengandung arti yang berbeda oleh siapa kidungan itu dinyanyikan.

Mengandung pemberontakan dan perpecahan yang terjadi di keraton yang pada saatnya nanti para pendeta dari syangka mencoba untuk mengambil keuntungan dari segala perpecahan yang terjadi itu,mengandung jiwa heroic serang senopati yang mencoba mempersatuakn kembali keretakan atau perpecahan yang terjadi saat itu, hingga masalah asmara yang ada di kerajaan tersebut.

Yang dimakasud sebagai senopati pamungkas adalah Upasara Wulung yang berjuang demi tanah airnya, menempuh berbagai mavcam cobaan dan segala perseteruan, tetep bertekad untuk menyatuakan kembali perseteruan yang dapat menghancuurkan kerajaan singasari, hinggga pada akhirnya dihukum poteng oleh rajapatni, namun beliau diangkat sebagai senopati pamungkas oleh Raden Wijaya seseorang yang pada akhirnya mendirikan kerajaan Majapahit.

Saya akan mencoba merangkum hal tersebut di dalam tulisan ini, namun karewna keterbatasan pengetahuan dan alur cerita yang meloncat loncat maka saya akan mencoba untuk membahas sesuai dengan identifikasi yang saya dapatkan di dalam buku tersebut sehingga diharapkan agar siapapun yang membaca dapat mengerti cerita novel tersebut secara utuh.







Tokoh Tokoh dalam “senopati pamungkas”

Di dalam novel, sebuah mahakarya dari arswendo atmiwiloto yang berjudul Senopati pamungkas, memilki banyak tokoh yang menghiasinya, saya akan sedikit mendeskripsikan sedikit tokoh yang sekiranya berpengaruh dalam pemahaman novel ini, beberapa tokoh utama yang hadir dalam karya sastra ini.yang diantaranya adalah :

Sanggarama Wijaya, atau Naraya Wijaya atau Raden Wijaya.
Nama yang dikenal ketika mengalahkan Raja jayakatwang, yang secara culas menguasai keratin singasari dan mendepak raja kertanegara bersama dengan prajurit dan senopati yang setiaWijaya berhasil menggempur balik pasukan dari tartar dari negeri cina, menurut sejarah beliau dnobatkan sebagai Raja Majapahit pada tanggal 15 bulan kartika atau Oktober –november 1298. Nama kebesarannya adalah kertarajasa jayawardhana yang merupakan sebuah symbol rasa hormat terhadap leluhurnya, raja Raja singasari.

Upasara Wulung,
salah satu seorang ksatria hasil godokan ksatria pingitan.selama dua puluh tahun upasara wulung dididik oleh ngabehi panduyang pada akhirnya menjadi seorang tokoh yang sangat berpengaruh di keratin singasari.

Gayatri atau permaisuri Rajapatni,
salah satu dari empat putrid baginda raja Sri Kertanegara yang dipermaisurikan oleh raja majapahit, pada saat menjelang penyerbuan ked aha untuk menaklukan jayakatwang gayatri pergi bersama upasara Wulung untuk mengetahui kekuatan lawan namun disinilah bibit –bibit asmara tumbuh. Namun menurut para pendeta bahwa gayatri harus menikah dengan Sanggarama Wijaya, yang kelak akan menurunkan raja terbesar.

Genduk Tri,
calon penari keratin singasari yang menjadi anak murid mpu raana, lalu dilatih oleh jagaddhita, diam diam menyukai upasara wulung dan mencemburui setiap wanita yang mendekati upasara.

Eyang Sepuh,
Lebih dikenal sebagai nama seorang empu yang mahasaktii yang mendiami perguruan Awan. Dari eyang sepuhlah terdengar jurus ampuh di dalam kitab bumi yaitu “ Tepukan Satu Tangan “ ajaran yang sejajar dengan ajaran Budha, baik di negeri cina, Hindia maupun Jepun, Eyang sepuh tidak pernah menampakan diri dan hanya beberapa orang yang , gayatri dan upasara yang pernah mendengar suaranya. Penguasaan ilmu eyang Sepuh telah sampai pada tinngkan Moksa, lenyap bersama raga dan jiwanya.

Adipati Lawe atau Ranggalawe,
Salah seorang senopati majapahit yang besar jasanya, putra dari Aria Wiraraja, Sebutan yang llain adalah amancanegara yaitu semacam kepala di luar keratin. Patih mancanegara penguasa di luar wilayah kekuasaan keratin ynag terbagi atas daerah barat, timur, utara maupun selatan keraton.

Senopati Anabrang, atau Mahisa Anabrang,
Salah seorang senopati jaman karaton singasari yang menjelajah hingga ke tlaha melayu dan baru kembali 20 tahun kemudian. Melanjutkan pengabdian kepada Raja majapahit, dengan membawa dua putrid ayu yang salah satunya dipermaisurikan Baginda raja.

Senopati Nambi atau Mpu Nimbi,
Salah seorang senopati majapahit pimpinan telik sandi atau pasukan rahasia, diangkat menjadi mahapatih, suatu jabatan tertinggi setelah raja. Mahapatih mejalankan pemerintahannya sehari hari secara langsung membawahi para senopati adipati atupun patih. Pengangkatannya sebagai mahapatih mengundang banyak pertentangan. Terutama dari adipati Lawe yang mengharapkan dirinya atupun Mpu Sora yang memangku jabatan tersebut.

Nyai Demang,
Satu satunya tokoh wanita yang sering dinilai hanya. karena mengobral asmara serta bentuk tubuhnya yang montok, nyai Demang selama ini tak terrandingi dalam soal kemampuan mempelajari bahasa mancanegara.nyai demang yang menjadi penyalin bahasa sewaktu pasukan tartar mendarat.

Halayuda,
Salah seorang senopati majapahit Yang tidak terlalu menonjol dalam peperangan. Ilmu siltnya termaksuk sangat tinggi karena murid langsung dari paman sepuh, ditambah ilmu yang didapatkannya sendiri.

Dewa Maut,
Tadinya manjadi tokoh yang sangat ganas, setiap berperang selalu membunuh lawannya karena daya asmaranya terhadap seorang gadis pujaannya bertepuk sebelah tangan. Dalam suatu pertempuran seluruh ilmunya hilang dan gayanya sepeti kehilangan ingatan. Dewa maut hanya mau menuruti perintah genduk Tri.

Senopati Semi,
Seorang senopati majapahit.salah seorang dari tujuh dharmaputra, putra istana yang mendapatka perlakuan istimewa dari baginda Raja.

Maha Singanada,
Gagah perkasa,\ wajah dan penampilannya sangat mirip dengan upasara wulung. Senopati yang termaksud dalam rombongan yang dikirim baginda Raja Sri Kertanegara dari keraton Singasari.

Pendeta Syangka atau pendeta sidateka,
Berasal dari tanah syangka atau sri langka. Merupakan pendeta kesayanngan putra mahkota bagus KalaGemet, sehingga kemudian hari menjadi pytra mahkota yang memakai gelar Sri Sundarapandya Adiswara. Sejak tata pemerintahan keraton sriwijaya pendeta Pendeta dari Syangka mencoba menanamkan pengaruhnya, namu selalu gagal. Sekali ini pendeta sidateka yang menguasai pukulan Dingin berhasil.

Senopati Agung Brahma,
Bangsawan tua yang dihormati oleh kalangan keraton juga jauh dari kekuasaan karena lebih suka menyepi. Hanya satu hal yang membuatnya keluar dari Persembunyiannya yaitu terutama mendengar berita datangnya utusan dari keraton caban di campa, disamping keruwetan yang menimpa keraton.


Manmathaba,
Pendeta yang menjadi pemimpin tertinggi dari tanah syangka.yang mengerikan adalah senjata rahasia berupa bubuk pangebluk yang bias membunuh atau membuat korbannya ketagihan terus menerus.Ilmu kebalnyapun belum ada tandingannya.

Pangeran Hiang,
Satu satunya putra mahkota kaisar tartar yang berani memakai umbul umbul atau bendera dengan symbol suing naga Bermahkota ini menunjukan bahwa pangeran yang pernah menyusup dan menaklukan jepun serta koreyea itu merupakan calon pewaris takhta di keraton yang menguasai jagat.

Putri Koreyea,
Istri pangeran hiang yang berasal dari tlaha koreyea, yang berdiam di perahu yang memiliki perlengkapan serbasempurna untuk menghalau siapapun yang ingin mendekat.

Eyang Agung Jengis Khan yang Tiada tara,
kakek buyut pengeran Hiang yang menyatukan seluruh bangsa mongol, tartar yang perkasa Gelaran sebagai penguasa jagat diberikan setelah berhasil mengakhiri dinasti keraton Tang yang menguasai tanah Cina

Rama Prabu Kubilai Khan yang perkasa,
Ayah Pangeran Hiang, cucu Eyang Agung Jengis Khan yang Tiada tara, berhasil mengembangkan tradisii kemenangan, setelah menggantikan kakaknya , kareton tawu dibangkitkan kembali denngan mengambil nama Dinasti Yuan.












Pembentukan Ksatria Pingitan,

Ksatria pingitan yang merupakan sebuah asrama atau perguruan yang didirikan oleh Baginda Raja Sri Kertanegara yang memilki visi untuk berusaha melahirkan ksatria yang dilatih ilmu surat maupun silat atau kanuragan. Para ksatria yang dipilih akkan dilatih semenjak dini, dilatih semenjak mereka lahir oleh ahli hali kanuragan di tanah jawa, yang pada akhirnya akan melahirkan ahli hali kanuragan yang baru yang akan siap membantu keraton dan kerajaan dalam menghalau musuh yang berusaha merebut kedaulatan Negara,dan diharapkan menjadi senopati utama yang melanjutkan kebesaran keraton dan melindungi penduduk1 salah satu dari perguruan ini yang terkenal adalah Upasara Wulungyang dilatih oleh ngabehi pandu, yang menguasai ilmu Dua Belas Jurus Nujum Bintang dan Delapan Jurus penolak bumi yang ada di dalam kitab Bumi yang merupakan puncak dari berbagai sumber ilmu silat yang ada di tanah jawa.

Pada kenyatannya ksatria pingitan ini adalah ksatria yang berjuang dengan sepenuh hati kepada kerajaan dan berusaha untuk memmpertahankan kerajaan dari serangan bangsa luar maupun sebagai prajurit yang ditugaskan keluar untuk menaklukan kerajaan atau daerah lain.

INTRIK DI DALAM KERAJAAN

Di dalam novel ini dijelaskan segala jenis intrik yang ada di dua buah kerajaan besar yang sangat berpengaruh di Indonesia, di dalamnya terdapat dua buah pertentangan yang ada di keraton singasari. Semua hal yang menyangkut kerajaan dan yang berhubungan dengan semua hal itu.

Para pendeta syangka yang berdatangan dan diterima dengan baik secara resmi tanpa disadari dapat membawa malapetaka bagi kerajaan, karena selama ratusan tahun terjadinya permusuhan luar biasa antara para pendeta syangka dengan pendeta Tlaha HIndia, Singanada bias melihatnya sebagai kemunduran karena selama ini beliau dibesarkan dalam tradisi keraton singasarii, oleh karena itu beliau meramalkan akan terjadi suatu pertumpahan darah di tanah jawa ini yang melibatkan keraton singasari sebagai penyebeb utamanya, yaitu pertempuran para pendeta dengan para ksatria pigitan yang telah dibina oleh keraton.
Keunggulan prajurit singasari atas pasukan tartar yang mampu menaklukan seluruh jagat menjadi buah bibir dan kidungan ( Nyanyian ) yang agung di Negara yang bernaung dibawah kebesaran Sri baginda raja. Namun dibalik semua kemenangan tersebut ada sebuah perpecahan yang sangat besar, sebuah perpecahan tingkat atas antara Sri Baginda Raja dengan Putra Mahkota, Jika perpecahan antara baginda dan putra mahkota ini berhasil digunakan oleh para pendeta dari Syangka dan Pendeta darii hindia maka habislah keutuhan dan kejayaan keraton, berunting ada seorang kesatria yang selallu menjaga keutuhan dari keraton yaitu Upasara wulung, Ksatria pingitan didikan perguruan Awan yang pada akhirnya akan menjadi seorang Senopati yang bergaung dan memilki peran di dalam kejayaan singasari yaitu Senopati Pamungkas.
Masalahnya adalah putra mahkota menerima begitu saja ajaran dan kehadiran dan dari para pendeta dari syangka, dan adanya pangeran Hia ng yang akan menambahkan rentetan sejarah yang didapatkan dari novel ini, yaitu mengenai perjuangan dan segala pengorbanan pangeran yang berlabuh bersama istrinya putrid koreyea yang merupakan putri dari daerah jajahan yang diperistrui oleh pangearan, di dalamnya sebagai bumbu bacaan disajikan mengenai putrid koreyea yang ingin membalas dendam kepada pangreran Hiang namun karena perasaaan putrid yang tidak dapat dipungkiri dan pangeran Hiang yang ternyata adalaah seseorang yang sangat lembut dibalik kekejaman ayahnyaRama Prabu Kubilai Khan yang Perkasa, yang telah menaklukan seluruh dataran Cina.

Adanya perpecahan antara senopati utama antara senopati kuti, senopati jurang grawang,yang terjadi diantara tuujuh senopati utama kedrajaan karena kakurangan informasi utuh sehingga timbul sebuah kesalah pahaman yang membuat semua bingung terutama yang terjadi di keraton singasari.di dalam maupun diluar keraton nyang membuat stabilitas kerajaan sedikit goyah.

CANDI SENOPATEN PAMUNGKAS

Candi tersebut berada di seberang tanah lapang yang mirip dengan alun alun, dengan bangunan yang sangat megah sekali, sehingga walaupun bangunan tersebut berada di dalam keraton maka bengaunan tersebutpun akan terlihat megah,apalagi dengan gerbang yang diukir dan di dekat Gua Kencana.

Candi tersebut dibuat karena terdengar kabar bahwa Upasara Wulung tewas di keraton, dan Senopati Kuti mengiyakan hal tersebut kapada putri yang bertanya kepadanya walaupun dengan perasaaan yang sangat bersedih, bahwa Upasara Wulung yang tidak tertarik dengan pankat jabatan Takhta dan derajat, serta sakti mandraguna dan mulia hatinya dapat tewas secepat ini. Namun bagaimanapun Upasara Wulung telah gugur sebagi Pahlawan sejati sebagi senopati utama bahkan diatas para senopatii utama yang ada di kerajaan. Ada suatu hal yang mengenaskan yaitu Upasara Wulung tewas dipoteng poteng jasadnya, walauoun selama ini tidak percaya bahwa Seorang ksatria seperti Upasara Wulung harus menerima hukuman dipoteng poteng seperti itu, tubuhnya dipisahkan dengan tangan kaki dan kepalanya dan itu semua adalah perintah dari permaisuri gayantri.

Namun cukup sulit bagi senopati kuti melampiaskan kemarahannya, ia menyadari bahwa Upasara adalah tokoh perjuangan dan pujaan masyarakat majapahit seluruhnya, semenjak pertarungan di kediri keungulannya atas pasukan tartar secara gemilang, dalam pertarungannya disaksikan dengan mata telanjang, smenkaj itu nama upasara menjadi nama harum yang semakin melegenda di keraton dan seluruh tanah jawa bahkan hindia, di kalangan para ksatria nama upasara memuncak tatkala pertarungan di trowulan terakhir.

Kabar kematiannya sudah mengguncang seluruh masyarakat, appalagi mengenai hukuman poteng yang menyebar luas sebagai p[elaksanaan atas perintah permaisuri rajapatni atau ppermaisuri gayantri. Namun di sisi lain baginda sendirilah yang meresmikan bangunan candi yang megah ini atas segala pengoorbanan dan juga atas semua jasanya kepada keraton.

Setelah kematian Upasara Wulung yang menggemparka tersebut Ki Dalang yang sedang memainkan wayangnya memasukan nama upasara wulung ke nama penokohan , dan hal tersebut membuat sebagian orang tercengang dan bertanya Tanya, Dalang memeling adalah dalang wayang Kulit yang sanget terkenall, baik dalam memainkan wayang maupun dalm mengatur kalimat kalimat, dan hal ini disaksikan langsung oleh Tujuh senopati utama dan mambuat bebrapa pertanyaan mengapa ada nama Upasara Wulung di dalam nama penokohan Wayang kulit yang pada saat ini sedang ditonton oleh banyak orang.

Beliau menjelaskan, wayng itu ternyata bukan hanya Ramayana dan mahabrata nsaja, hal tersebut hanyalah dibawa bawa ioleh para orang itam dari negeri Tlaha Hindia saja, Namun kita telah memiliki dan mempunyai tokoh dan cerita tersebdiri yang diangkat dan dikarang para empu pujangga negeri ini, Negeri Jawa yang menjadi pusat alam semesta, Ketahuilah bahwa wayang yang sekarang ini diadakan untuk melengkapi percandian kesatria titisan dewa, Upasara Wulung dan kita ketahui belum pernah ada kuburan untuk senopati, namun Upasara Wulung itu berbeda. Upasara Wulung yang terhormat dianggap sangat pantas di daam menerima kehormatan ini, segala kehormatan atas jasa jasa yang telah diberikan untuk negeri keraton ini.

KITAB BUMI

Di dalam novel ini dijelaskan bahwa pada jaman tersebut ada sebuah kitab yang merupakan kumpulan seluruh ilmu kanuragan yang ada di tanah jawa ini, dan merupakan kitab dan ilmu beladiri yang tertinggi di tanah jawa ini, Baginda Raja Sri Kertanegara memp[unyai darah ketrurunan dari para raja jenggala dan kediri.

Hal inilah yang membuat Sri Baginda Raja sangat dihormati oleh semua orang bahkan para sepuh yang pada akhirnya membuat kitab Bumi ini. Para ksatria yang mengabdi pada Sri Baginda Raja membuat sebuah kitab yang kemusian dikenal dengan Kitab Bumi Kitab segala Kitab yang di dalamnya memuat 12 jurus nujum bintang yang menyatukan semua aliran dan ajaran,semua disarikan agar dapat menjadi pegangan oleh tokoh tokoh seangkatan paman sepuh, Yaitu Eyang sepuh yang telah menyempurnakan kitab tersebut dengan menambah 8 jurus penolak Bumi, sehingga seluruh menjadi 20 jurus yang tetap dinamakan kitab Bumi dan sejak itu hanya ada 1 babon untuk pengambanngan yaitu kitab bumi.

Namun kitab bumi ini menjadi rebutan dari berbagai pihak termaksud para ksatria dari luar tanah jawa bahkan dari syangka Hindia dan berbagai negeri laiinnya, namun pada akhirnya hanya Upasara Wulung yang menjadi pemegang kitab Tersebut walaupun terkadang dirinya merasa jenuh ketika dirinya tidak melihat perubahan pada jurus jurunya.


KIDUNGAN
Ada beberapa kidungan yang terdapat di dalam novel ini namu yang sangat menarik adalah beberapa kidungan yang sring dinyanyikan oleh para permaisuri bahkan oleh Sri Baginnda Raja dan para senopati, yaitu Kidunga Maha Manusia, Kidungan Para Raja Kidungan Kenyung dan Kidungan Paminggir, semua kidungan yang dipakai untuk memuja manusia bahkan para raja danputra mahkota maupun kidungan itu dipakai untuk merendahkan ke tingkat yang paling hina.

Adapun beberapa kidungan yang ditembangkan tergantunng dari siapa yang menembangkan dan untuk siapa tembang itu ditujukan, seperti contoh Mbakyu Ayu Indreswari yang mengharapkan putranya memegang takhta menembangkan Kidungan Pamungkas.

Dan beliau pernah menembangkan Kidungan Kenyung yang bertujuan untuk merendahkan Genduk Tri, dan sekaligus mennghina genduk tri hingga tidak tertahansemua hinaan tersebut yang memicu adanya dendam di hati genduk Tri pada dirinya.

0 apa pendapat anda: