CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

11 September 2008

pancasila




Pancasila yang dapat dikatakan sebagai pearadigma berfikir bangsa indonesiaa sejak tahun 1945,menyangkut muatan ajaran, teorii, dalil bahkan juga cara pandang seluruh bangsa indonesia dan cenderung berfungsi menjadi ideologi bangsa. Dengan masuknya pancasila dalam kawasan filsafat ilmu dan yang kemudian diletakan diatas pancasila iu sendiri sebagai paradigma perlu kita pahami dasar dan arah penerapannya.


Sejak jaman dahulu setiap orang salalu memberikan batasan bagaimana ilmu pengetahuan itu,namun satelah ilmu pengetahuan menampakan diri sebagai masyarakat sebagai proses dan sebagai produk, filsafat yang diyakini induk dari ilmu pengetahuan mempunyai corak motodologik dengan segala sesuatu yang ada yang mungkin diterangkan berbagai macam kosmogoni dan theogoninya diuraikan peran para dewa. Pasca aristoteles datanglah isarat akan datangnya tahapan baru yaitu filsafat yang harus mengabdi kepada agama, sehingga timbul anggapan bahwa “jika oraang yunani adalah bapak metode iLmiah maka muslim adalah bapak angkatnya”, namun setelah gerakan revolusioner pada masa renaisance di abad ke 15 suatu kehidupan dan tatanan baru suatu kehidupan pembebasan kedudukan yang semula koloni dan sukoloni agama dan gereja saat itu.



Dengan adanya faktor heuristik yang medorong lahirnya cabang – cabang ilmu pengetahuan yang baru yang kini melaju dengan cepat, mendasar dan sangat spektakuler dan juga menyentuh segala aspek yang ada di kehidupan kita secara eksistensi dan akan merombak budaya manuisa secara intensif. Saat ini bangsa tengah mengalami transisi budaya nasional kebangsaan menuju budaya global, media yang membuat batasan batasan se,pit yang menjadi terbuka elektisnamun tetap mentoleransi adanya plutirumitos sebagaimna digerakan oleh faham post modernism.


Hubungan antara pancasila dan ilmu pengetahuan tidak dapat lagi ditempatkan secara dikotomis saling bertentangan , pancasila haruslah disrtai sikap kritis ilmu pengetahuan sehingga menjadikan pancasila sebagai sumber paradigma yang sangat kuat untuk saat ini, sehingga tidak mehirkan akibat fatal bagi kehidupan umat manusia, oleh karena itu setiap warmga negara indonesia haruslah menjadikan pancasila sebagai paradigma kehidupannya dimasa kelak dan menjadikan pancasila sebagai falsafah kehidupan.

10 September 2008

Belenggu degradasi bangsa di era kemerdekaan R.I ke 63

Belenggu degradasi bangsa di era kemerdekaan R.I ke 63

Manusia adalah subjek sekaligus objek dari pembangunan sebuah bangsa. Jadi, sebenarnya apa yang tengah diusahakan dan dikerjakan dengan begitu serius oleh seluruh manusia adalah demi manusia itu sendiri; yaitu demi kesejahteraan dan kemakmuran. Bila kita sadari, memang sesungguhnya yang menjadi akar serta inti paling penting untuk berlangsungnya berbangsa dan bernegara adalah manusia, maka menjadi relevan bila kita simpulkan bahwa titik pangkal untuk kita memulai mengurai benang kusut krisis multidimensi di Indonesia adalah diawali dari manusia Indonesia itu sendiri.
17 agustus adalah hari yang sangat fenomenal. 63 tahun yang lalu bangsa ini menyatakan kemerdekaannya setelah penjajahan beratus ratus tahun lamanya, setelah perjungan yang sangat lama. Namun apakah bangsa ini sudah benar- benar terbebas dari belenggu penjajahan? Apakah perjuangan para pahlawan hanyalah sia-sia belakang dalam upayanya m,erebut kemerdekaan negara Kesatuan republik Indonesia. Yang nyatanya telah banyak ditinggalkan oleh para pemuda. Semangat para pahlawan yang seakan hilang, dan tiada lagi penghormatan kepada jasa-jasa para pahlawan kita.
Posisi pemuda yang mulia sebagai tulang punggung bangsa seharusnya menjadi kendaraan hati nurani rakyat. Artinya, tantangan terbesar dari perjuangan kebangsaan kita sekarang ini adalah menghapus penjajahan bangsa dan negara oleh bangsa kita sendiri dalam bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Inilah yang tidak diaktualisasi optimal oleh pemuda-pemudi ketika mereka berinteraksi dengan kekuasaan dan kelompok-kelompok kepentingan politik. )1

Rasa khidmat dalam berbangsa dan bertanah air seakan semakin menghilang dan semakin tipis, dapat dilihat dari saat upacara bendera di sekolah maupun instansi, para murid hanya akan berbaris dan hormat bendera pada saat ditegur oleh guru. Terlupakannya sejarah nasional dan semangat perjuangan para pahlawan bangsa, serta kurangnya simpati para pemuda saat adanya pesta – pesta kenegaraan. Dibandingkan konser-konser band yang didatangai oleh ribuan bahkan puluhan ribu pemuda.

Degradasi bangsa yang dimaksud lebih menitikberatkan bahwa bangsa ini sedang “koleps”, beberapa diantaranya krisis kepercyaan, krisis kebudayaan dan kerisis kecintaan terhadap negara dan itu fakta dari sebuah degradasi bangsa yang dapat merusak sendi – sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. “ c )2memang setelah proklamasi 63 tahun yang lalu perjuangan belumlah berhenti namun itulah awal dari pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan tujuan kita bersama.

“Ketika orang – orang telah menyadari bahwa waktu telah menggusarkan banyak keyakinan yang berlawanan mereka menggusarkan banyak keyakian berlawanan, mereka mungkin jadi percatya . . . bahwakebaikan tertinggi yang diinginkan bias lebih baik diraih lewat rasa nasionalisme yang kuat, ujian terbaik untuk kebenaran adalah kekuatan suatu pemikiran “ )3 Dalam hal ini dijelaskan bahwa 63 tahun yang telah kita raih ini akan sangat percuma jika keadaan bangsa kita semakin terpuruk, dan tidak ada yang menyaklurkan ide mengenai bagaimana kita membangun Indonesia ini, sehingga timbul pemikiran kita untuk mempertahankan Tanah Air kita ini.

Pada saat ini sudah banyak kekayaan asli bangsa Indonesia yang semakin menghilang, hilangnya kebudayaan bangsa Indonesia yang termakan dan bersaing dengan kebudayaan baru yang hadir di era globalisasi ini. Saat ini 80% pemuda Indonesia lebih senang melihat Modern dance dan Sexy dancer dibandingkan pamerah tradisional kebudayaan dalam negri, dapat dilihat yang dating ke sebuah pamerah kebudaaan adalah orang-orang seniman budayawan yang sudah tidak muda lagi. Bahkan pada saat ini pemuda Indonesia lebih bangga memakai produk luar negri dibandingkan dengan buatan Indonesia “ konstruksi identitas dalam setiap sejarah selalu mengikuti posisi – posisi kuasa negara –negara totaliter telah membentukn identitas 0identitas yang statis dan membentuk manusia dalam logika “aku berbeda maka aku ada” )4

Pada saat ini memang pemerintah kita telah mencoba untuk melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia dan menunjukannya kepada dunia , namun sebagian besar yang berperan bukanlah pemuda Indonesia melainkan orang –orang yangsudah tidak muda lagi jika dibandingkan kita mahasiswa. Saat ini kita sangat membutuhkan peranan pemuda – pemudi dalam melestarikan kebudayaan yang ada di indonseia ini dan melawan degradasi bangsa yang semakin menjadi.

Perlu adanya peran penting kita sebagai mahasiswa dan pemuda pemusi bangsa Indonesia, calon cendikiaqwan masa depan dalam mencoba dan mengisi 63 tahun kemerdekaan Indonesia ini dengan sesuatu yang berharga bagi bangsa Indonesia. Bela negara yang perlu kita tanamkan semenjak dini sehingga pada saatnya nanti akan muncul jiwa – jiwa yang siap membangun negara Indonesia, pemuda yang kuat yang rela membangun bangsa Indonesia, yang dapat membanggaan negara kita dan bangsa terhadap tanah air kita.